Awal saya mendengar cara cerdas berkebun emas dari seminar Entrepreneur University disalah satu Hotel di Jogjakarta, hari itu pematerinya adalah Purdi E. Chandra. Saya terus bertanya-tanya bagaimana itu berkebun emas. Sekembali dari Hotel saya mampir ke warnet untuk mencari info tentang kebun emas, ternyata ada situsnya, tapi saya tidak langsung daftar karena berfikir ini seperti bisnis on-line yang menawarkan cara cepat kaya dan kita tahunya duduk manis sambil pasang iklan baris on-line. Tiba di dirumah saya terus berfikir dan menimbang terutama pada tag “Membeli emas dengan cara yang tidak anda duga sebelumnya”. Saya konsen pada satu kata yakni membeli artinya membeli emas dan mengelolanya sendiri, barang ada di tangan sendiri.
Setelah 3 hari bergelut dengan masalah timbang-menimbang, saya teringat dengan pesan Mbah Purdi E. Chandra, “Kalau mau punya usaha jangan dipikir, dihitung karena biasanya kita terlanjur berfikir dan tidak jadi punya bisnis karena takut dengan angka dan pertimbangan yang kita buat sendiri.”. Pokoknya harus action, nekatlah akhirnya saya register dan mendapatkan e-booknya dan membacanya dengan menggunakan laptop pinjaman teman. Ternyata isinya detail sekali, penjalasan dan analisanya membuat saya tertarik. Hampir semalam suntuk saya membacanya dengan berulang-ulang. Saya sudah memutuskan untuk Take Action besok, otak kanan saya sudah mulai menggambarkan apa-apa yang saya lakukan esok, saya berasumsi tidak ada bisnis yang jelek, bisnis yang jelek itu kalo bisnis terus direncanakan tidak di aplikasikan. Pokoknya nekatlah.
Setelah 3 hari bergelut dengan masalah timbang-menimbang, saya teringat dengan pesan Mbah Purdi E. Chandra, “Kalau mau punya usaha jangan dipikir, dihitung karena biasanya kita terlanjur berfikir dan tidak jadi punya bisnis karena takut dengan angka dan pertimbangan yang kita buat sendiri.”. Pokoknya harus action, nekatlah akhirnya saya register dan mendapatkan e-booknya dan membacanya dengan menggunakan laptop pinjaman teman. Ternyata isinya detail sekali, penjalasan dan analisanya membuat saya tertarik. Hampir semalam suntuk saya membacanya dengan berulang-ulang. Saya sudah memutuskan untuk Take Action besok, otak kanan saya sudah mulai menggambarkan apa-apa yang saya lakukan esok, saya berasumsi tidak ada bisnis yang jelek, bisnis yang jelek itu kalo bisnis terus direncanakan tidak di aplikasikan. Pokoknya nekatlah.
Get this widget [ Here ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar