Kamis, 12 November 2009

Memindahkan Gunung

Siapa yang tidak tahu Beatles? Larry Lange dalam buku The Beatles Way menuturkan, kendati kepemimpinan Beatles beralih dari John Lennon ke Paul McCartney, toh Paul tidak merasa gengsi untuk mengakui, "Saya selalu mengidolakan John." Sedangkan personil Beatles yang lain -Ringo Starr- sempat berujar, "John seperti Elvis kecil bagi kami. Kami akan terus menghormatinya."

Thus, ucapan-ucapan seperti itulah yang kian mengharumkan nama Beatles. Sungguh, mereka adalah tim impian (dream team). Sejarah pun merekam, secara internal mereka tak terpisahkan dan secara eksternal mereka tak terkalahkan, selama puluhan tahun! Fantastis ‘kan?

Pernah mendengar hikayat China tentang kakek tua yang memindahkan gunung? Andrie Wongso pernah membahas ini di buku perdananya. Ternyata hal itu benar-benar terjadi di Minnesota, Amerika. Bukan dongeng. Beneran! Bahkan tanah dan batu di bukit tersebut dipindahkan dengan keranjang-keranjang, bukan dengan alat-alat pengeruk tanah yang modern. Bisa gitu? Ya, bisalah. Di situlah dream team bermain. Bukan sembarang dream team, melainkan ribuan orang yang menggerakkan keranjang setiap harinya selama bertahun-tahun. Betul-betul dream team yang tiada tanding, tiada banding.

Yap, sekarang kita tengah membicarakan kekuatan sebuah dream team. Dalam membangun usaha, saya juga sangat mengandalkan dream team. Harap maklum, saya adalah jenis orang yang menganut, lebih baik mengantongi pendapatan 30% dari banyak bisnis, daripada meraup pendapatan 100% dari satu bisnis. Sedangkan untuk merambah berbagai bisnis, tak pelak lagi saya meniscayakan dream team. Tidak bisa single fighter. Filosofi saya, "Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, berbisnis sama untung."

Selain itu, dream team juga bisa dijadikan ‘kavling' untuk saling curhat, menularkan motivasi, mengungkit potensi dan berbagi nasehat. Dan sosok-sosok yang tergabung dalam dream team Anda adalah orang-orang yang paling tepat untuk Anda ajak merayakan kemenangan Anda. Apa Anda mau merayakan kemenangan Anda sendiri? Lha, apa serunya?

Sebuah tayangan di televisi menyampaikan, "Betapa indahnya kebersamaan." Saya sih setuju-setuju saja. Malah saya dan Andalus telah merilis lagu berjudul Indahnya Kebersamaan. Dan, bukankah community itu merupakan plesetan dari come in unity? Akan tetapi, janganlah Anda sekedar menggandeng seseorang demi dream team di bisnis dan kehidupan keseharian Anda. Saya kembali wanti-wanti bahwa dream team sekecil apapun mesti dipelihara dengan konsisten dan telaten.

Ketahuilah, yang paling sering menjadi penyebab perpecahan dream team adalah, apalagi kalau bukan uang. Kondisi pertama, pecah karena tidak ada uang. Kondisi kedua, pecah karena kebanyakan uang (Tuhan juga menguji manusia dengan berkekurangan dan berkecukupan). Menurut pengamatan saya selama ini, dua kondisi inilah yang merangsek sendi-sendi bisnis, politik, persahabatan, persaudaraan, hingga rumah tangga. Oleh karenanya, sejak awal pembentukan dream team, hal ini patut diwaspadai. Camkan itu!

Ippho Santosa adalah mantan marketer di dalam dan luar negeri, produser Andalus, penulis bestseller 10 Jurus Terlarang. Buku-bukunya (salah satunya ditulis bersama Tantowi Yahya) direkomendasikan oleh pakar-pakar bisnis dari Amerika, Singapura, dan Malaysia.


KebunEmas.com

Related Post | Artikel Terkait



Get this widget [ Here ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Informasi Bisnis Terbaru

Daftar Isi

Buku Tamu


ShoutMix chat widget
 

Blog Archive

Statistik Blog Saya

Free Automatic Backlink

Tukaran Link

The button image will displayed on your site like this


Kolom blog tutorial