Pemerintah telah memotong suku bunga dan meningkatkan pengeluaran untuk memerangi resesi terburuk sejak Perang Dunia II, memacu investor untuk membeli emas batangan sebagai potensi lindung nilai terhadap laju inflasi dan penurunan nilai mata uang. Indeks dollar telah mengalami kerugian sebesar 4,1 persen di tahun ini. Emas biasanya bergerak berbanding terbalik dengan mata uang AS. "Tidak banyak pilihan yang baik bagi investor untuk lindung nilai terhadap penurunan dollar dan peningkatan inflasi," ungkap Il Hwang Doo, Kepala Perdagangan dari KEB Futures Co di Seoul, Selasa (8/9). "Emas akan naik ke 1.100 dollar AS per ounce pada akhir tahun karena psikologis dari permintaan China dan India akan menambah bahan bakar untuk rally." Emas terakhir diperdagangkan di level 1.000 dollar AS lebih pada 20 Februari, ini kali pertama emas mematahkan harga tersebut sejak Maret 2008. Harga emas di bursa berjangka lalu mundur ke level 865 dollar AS pada 6 April. Kini, harga emas telah berkilau seindah bentuknya. Pada pukul 10.53 waktu Singapura, harga emas untuk kontrak Desember naik 0,1 persen ke posisi 998,20 dollar AS per ounce di bursa New York. Sementara itu di pasar spot, emas diperdagangkan di level 996,59 dollar AS. (Dikky Setiawan/Kontan)
Here ]
Get this widget [
Tidak ada komentar:
Posting Komentar